LAMPUNG UTARA, Orbit8.id – Nasib naas yang menimpa Alkohar Saputra siswa SMP Negeri 10 Kotabumi Lampung Utara yang mengalami patah tangan diduga akibat kelalain dari Guru Olahraga dan pihak SMP Negeri 10 Kotabumi Lampung Utara, Kamis, (17/04/2025).
Menurut keterangan Al kohar, saat tim Orbit8.id dan awak media lain mendatangi rumah orang tua siswa tersebut, yang beralamat di Jalan Impres Gg. Kurma. RT. 04. RW. 02, Kelurahan Kelapa Tujuh, Kecamatan Kotabumi Selatan Kabupaten Lampung Utara, Ia menceritakan pada saat awal dimulainya jam pelajaran olahraga, guru olahraga Ibu Indah masih mendampingi siswa-siswi dilapangan, namun tidak berapa lama setelahnya Ibu Indah pergi ke ruang guru sekolah, meninggalkan siswa-siswi yang masih ada dilapangan sekolah, dan pada saat itulah kejadian patah tangan Alkohar terjadi tanpa sepengetahuan dan pendampingan Guru.
“Saya sedang bermain sepak bolagak sengaja berbenturan dengan salah satu teman saya di lapangan dan saya terjatuh dan mengalami cidera yang berakibat tangan sebelah kanan saya patah,” jelas Alkohar.
Dilanjutkan Alkohar, pada saat terjatuh, ia merasakan sakit yang luar biasa pada tangan kanannya, dan meminta bantuan teman untuk melaporkan apa yang terjadi kepada guru dan pihak sekolah, ironisnya bukannya langsung ditindak kerumah Sakit terdekat, guru dan pihak sekolah malah menyarankan pulang, dengan diantarkan langsung kerumah nenek siswa yang berlamatkan di Kelapa Tujuh Kecamatan Kotabumi Selatan.
“Saya tidak di bawa ke Rumah Sakit melainkan hanya diantarkan pulang begitu saja oleh guru dan pihak sekolah kerumah nenek saya,” kata Alkohar. Kamis, (17/04/2025).
Melihat kondisi tangan adiknya yang tak kunjung membaik, Amirina, kakak perempuan Alkohar tidak tega melihat keadaan dan keluhan kesakitan dari adiknya, Amirina kemudian membawa Alkohar ke Rumah Sakit Handayani Kotabumi. pada Sabtu, (19/04/2025).
Dari hasil pemeriksaan dr. Setiawan. Sp.Ot, (Spesialis Otot dan Tulang), menyatakan tangan kanan Alkohar patah, dibuktikan dengan hasil foto Rontgen yang dilakukan sebanyak 2 kali. Dengan begitu Alkohar harus menjalani perawatan intensif medis serius dan harus di lakukan oprasi pemasangan pen di tangan kanan Alkohar.
“Jujur saya sangat kecewa kepada pihak sekolah SMP NEGERI 10. Kotabumi, terlebih kepada Kepala Sekolah Ibu Risna Depi yang menurut saya kurang ber empati dan tanggung jawab atas musibah yang terjadi kepada adik saya, saya yakin kalo ini akibat dari kelalaian guru dan pihak sekolah SMPN. 10” terangnya saat ditemui orbit8.id dikediaman orangtuanya.
Rio orang tua Alkohar mengatakan, seharusnya kejadian itu sepenuhnya tanggung jawab pihak sekolah dengan cara membawa siswa didik tersebut langsung kerumah sakit sebagai tindakan utama ketika terjadi sesuatu kecelakaan pada siswa, terlebih peritiwa naas ini terjadi masih di lingkungan sekolah.
“Musibah yang menimpa anak saya kan terjadi pada saat jam pelajaran sekolah, dan itupun masih diruang lingkup sekolah, kenapa pihak sekolah tidak ada inisiatif langsung mengantarkan siswa ini ke Rumah Sakit, malah diantarkan kerumah neneknya dan bukan langsung menghubungi kami sebagai orangtua siswa, dan menurut saya, awal kejadian mereka pasti tahu kalo kondisi tangan anak saya tidak baik-baik saja, saya masih bertanya-tanya sampe hari ini, kenapa kok dari pihak sekolah SMP Negeri 10 terkesan lepas tangan dan tidak bertanggung jawab atas musibah anak saya,” Ucap Rio.
Ia melanjutkan, selama sudah lebih dari 2 bulan ini, guru dan pihak sekolah yang mengetahui kejadian itu baru sekali datang menjenguk anaknya dan itu pun bukan langsung dari Kepala Sekolah melainkan perwakilan guru yang berkunjung, selanjutnya sampai saat ini baik Kepala sekolah dan pihak sekolah tidak pernah datang lagi minimal menanyakan keadaan siswa didiknya atas musibah tersebut
“Kepada Instansi terkait, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Utara, Bapak Sukatno,.SH.MH., kami harapkan sekiranya bapak dapat memberi teguran dan sangsi tegas, kepada pihak Sekolah SMP NEGERI 10 Kotabumi, yang diduga telah lalai, sehingga menyebabkan anak kami mengalami musibah fatal pada jam pelajaran berlangsung disekolah, yang mungkin disebabkan kurangnya pengawasan, pendampngan serta perhatian guru dan pihak sekolah pada jam pelajaran berlangsung..” Tutupnya.
Alkohar Saputra siswa SMP NEGERI 10 Kotabumi Lampung Utara, harus mengubur cita-citanya yang ingin menjadi anggota Polri, dikarenakan dengan keadaan yang dialami nya.
“Saya dari kecil bercita-cita ingin mejadi anggota Polri yang mengabdikan diri kepada masyarakat bangsa dan negara, tapi apalah daya, saya rasa mungkin ini tidak akan tercapai, disebabkan musibah yang saya alami sekarang.” Ucap Alkohar.
Hingga berita ini diturunkan baik Guru maupun Kepala Sekolah, SMP NEGERI 10 Kotabumi menolak untuk mengkonfirmasi pertanyaan Awak media atas peristiwa yang menimpa salah satu anak didiknya ini. (fathan & TIM)