Antisipasi Puncak Arus Mudik 2025: ASDP Imbau Pemudik Atur Perjalanan dengan Cermat

Banten, orbit8.id – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengimbau seluruh pengguna jasa untuk merencanakan perjalanan dengan cermat guna memastikan kelancaran dan kenyamanan selama arus mudik Lebaran 2025. Berdasarkan pantauan akhir pekan lalu, volume kendaraan yang menuju Pelabuhan Merak untuk menyeberang ke Bakauheni, Lampung, mengalami peningkatan signifikan.

Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menjelaskan bahwa Pelabuhan Merak memiliki kapasitas parkir hingga 8.000 kendaraan kecil, termasuk area penyangga di Pelabuhan Indah Kiat. Sementara itu, daya angkut kapal di tujuh dermaga Merak mencapai sekitar 1.000 kendaraan setiap satu jam.

“Sebagai simulasi, jika pukul 17.00 WIB terdapat tujuh kapal yang bersandar, maka proses bongkar muat diperkirakan berlangsung selama satu jam. Setelah sekitar 1.000 kendaraan terangkut dan kapal berangkat, dalam 12-15 menit berikutnya akan ada kapal lain yang siap sandar untuk mengangkut kendaraan berikutnya. Sementara itu, sekitar 7.000 kendaraan di area parkir pelabuhan harus menunggu giliran,” jelas Shelvy melalui siaran pers di email Media, Senin (24/3/2025).

Dalam kondisi peak season, kapasitas angkut akan dimaksimalkan dengan mengoperasikan kapal berukuran besar. Namun, pengguna jasa harus siap menghadapi waktu tunggu tambahan jika kapasitas pelabuhan mencapai batas maksimal. Oleh karena itu, ASDP menekankan pentingnya kepatuhan terhadap jadwal check-in yang tertera pada tiket online guna menghindari antrean panjang.

“Seluruh pengguna jasa wajib membeli tiket secara online sebelum keberangkatan melalui platform Ferizy atau Mitra Sales Channel Ferizy. Pemesanan dapat dilakukan hingga H-60 sebelum keberangkatan, sehingga pemudik bisa mengatur perjalanan dengan lebih baik,” tambahnya.

Untuk menghindari ketidakseimbangan arus kendaraan dan antrean yang tidak perlu, ASDP mengimbau pemudik untuk tiba di pelabuhan sesuai dengan jadwal tiket.

“Misalnya, jika jadwal keberangkatan pukul 18.00 WIB, pengguna jasa sebaiknya tiba di pelabuhan sekitar pukul 16.00-17.00 WIB, bukan sejak pagi hari. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi penumpukan kendaraan sebelum waktunya naik ke kapal,” kata Shelvy.

Sementara, menanggapi lonjakan volume kendaraan dan waktu tunggu di Pelabuhan Merak, ASDP tengah mempercepat perbaikan Dermaga VI pascainsiden tertabraknya KMP Portlink III. Untuk tetap menjaga kelancaran operasional, ASDP mengoptimalkan bongkar muat kendaraan melalui rampa samping kapal menuju car deck. Namun, metode ini memerlukan waktu lebih lama dibandingkan proses normal, yang berimbas pada tambahan waktu bongkar muat.

Sebagai langkah antisipasi, ASDP menyiapkan buffer zone di Pelabuhan Indah Kiat sebagai area penampungan kendaraan sebelum masuk ke pelabuhan utama. Jika kapasitas di Pelabuhan Ciwandan penuh, Jalan Lingkar Selatan (JLS) akan difungsikan sebagai kantong parkir tambahan. Strategi ini diharapkan dapat mendistribusikan kendaraan lebih merata, menghindari kepadatan ekstrem di satu titik.

Untuk mengurai kepadatan, ASDP menerapkan skema distribusi kendaraan sesuai dengan kebijakan regulator dalam Surat Keputusan Bersama. Kendaraan pribadi dan bus tetap melalui Pelabuhan Merak, sedangkan:

Bacaan Lainnya

Sepeda motor serta truk Golongan VB dan VIB dialihkan ke Pelabuhan Ciwandan.

Truk Golongan VII, VIII, dan IX diarahkan ke Pelabuhan Bandar Bakau Jaya Bojonegara.

ASDP juga menawarkan diskon tarif hingga 36% atau tarif satu harga untuk layanan ekspres lintasan Merak-Bakauheni pada periode 24-30 Maret 2025.

“Diskon ini berlaku untuk golongan Pejalan Kaki, IVA, IVB, VA, dan VIA, guna mendorong pemerataan arus penyeberangan serta mengurangi potensi antrean di puncak mudik,” ungkap Shelvy. (*)

 

 

Loading

Bagikan Ke:

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *